Alat Pengukur Curah Hujan dan Cara Kerjanya

Hujan sebagai kejadian di mana turunnya beberapa titik air atau kristal hujan es dari awan sampai ke atas tanah (baca: karakter fisik tanah). Curahan hujan (dalam unit mm) sebagai tinggi air hujan yang terkumpul dalam lokasi yang datar, tidak menguap, tidak menyerap, dan tidak mengucur.

Alat untuk menghitung jumlah curahan hujan yang turun ke atas tanah (per unit luas) disebutkan dengan penakar hujan . Maka, curahan hujan yang diukur sebetulnya ialah tebalnya atau tingginya permukaan air hujan yang tutupi satu wilayah luasan di atas bumi (baca: kerak bumi, susunan bumi). Sebagai contoh: Di satu lokasi penilaian curahan hujannya 10 mm, itu memiliki arti lokasi tergenangi oleh air hujan dengan tinggi atau tebalnya sekitaran 10 mm (millimeter). Berdasar prosesnya, alat pengukuran curahan hujan dipisah jadi dua kelompok yakni penakar hujan type manual dan penakar hujan type automatis (alat rekam).

Penakar Hujan Tipe Manual

Alat penakar hujan manual pada intinya cuman berbentuk container atau ember yang sudah dijumpai diameternya. Pengukur hujan dengan memakai alat ukur manual dilaksanakan dengan air hujan yang tertampung dalam penampungan air hujan itu diukur volumenya tiap jeda waktu tertentu atau tiap satu peristiwa hujan. Dengan itu cuman didapat data curahan hujan sepanjang masa tertentu. Alat penakar hujan manual ada dua tipe, yakni:

Penakar Hujan Ombrometer Observatorium

Penakar hujan tipe observatorium ialah penakar hujan manual yang memakai gelas ukur untuk menghitung air hujan. Penakar hujan (baca: hujan bikinan) ini sebagai penakar hujan yang sering dipakai di Indonesia dan sebagai standard di Indonesia. Penakar ombrometer observatorium mempunyai kelebihan, yakni gampang terpasang, gampang dioprasikan, dan perawatanya relatif gampang.

Kekurangannya ialah data yang didapatkan cuman untuk jumlah curahan hujan sepanjang masa 24 jam, berefek kekurasakan gelas ukur, dan risiko kekeliruan pembacaan bisa terjadi dalam membaca permukaan dari tinggi air dalam gelas ukur hingga hasilnya bisa berlainan. Konsep kerja alat ini ialah:

Saat terjadi hujan (baca: beberapa jenis hujan), air masuk ke corong penakar.
Air yang masuk ke penakar disalurkan dan terkumpul dalam tabung penampung.
Pada jam-jam penilaian air hujan yang tertampung diukur dengan memakai gelas ukur.
Jika jumlah curahan hujan yang tertampung melewati kemampuan gelas ukur, karena itu pengukur dilaksanakan seringkali sampai air hujan yang tertampung bisa terarah semua.

Baca Juga : Jual total station.

Penakar Hujan Tipe Otomatis

Alat ukur hujan otomatis adalah alat penakar hujan yang proses pendataan hujannya memiliki sifat automatis (alat rekam). Dengan memakai alat ini bisa menghitung curahan hujan tinggi atau rendah (baca: faedah curahan hujan tinggi untuk kehidupan manusia) selang waktu periode tertentu dapat dicatat lama waktu hujan. Dengan begitu besarnya intensif curahan hujan bisa ditetapkan.

Pada intinya alat hujan automatis ini sama dengan alat pengukuran manual yang terdiri dari 3 elemen yakni corong, bejana pengumpul dan alat ukur. Ketidaksamaanya berada pada elemen bejana dan alat ukurnya dibikin secara eksklusif. Alat Penakar hujan automatis salah satunya:

Penakar Hujan Tipe Bendix

Penakar hujan automatis yang lain yakni type bendix yang sepintas seperti terlihat tiang bendera tetapi ini sebagai salah satunya penakar hujan automatis yang langkah kerjanya cukup sederhana. Langkah kerja penakar hujan type bendix ini ialah:

Penakar hujan type bekerja dengan mengangsung air hujan (baca: peranan air hujan)
Air hujan dimuat dalam timbangan yang telah disiapkan.
Dengan cara mekanis dari hasil timbangan ini ditransfer lewat jarum panduan berpena.
Maka dijumpai curahan hujan lewat penimbangan air yang ditransferkan dari jarum panduan ke kertas pias

Penakar Hujan Tipping Bucket

Pengukuran yang dilakukan dengan tipping bucket pas untuk penumpukan hujan yang sejumlah di atas 200 mm/jam atau lebih. Konsep kerjanya simpel, yakni:

Air hujan akan masuk lewat corong penakar, dan mengucur untuk isi bucket.
Tiap jumlah air hujan yang masuk sekitar 0.5 mm atau beberapa 20 ml karena itu bucket akan berjungkit di mana bucket yang satunya akan dan siap untuk terima air hujan yang masuk selanjutnya.
Di saat bucket berjungkit berikut pena akan menggores pias 0.5 rasio (0.5 mm).
Pena akan menggores pias dengan pergerakan naik dan turun.
Dari guratan pena pada rasio pias bisa dijumpai jumlah curahan hujannya.

Penakar Hujan Tipe Weighing Bucket

Jenis alat penakar hujan ini terbagi dalam corong penangkap air hujan yang ditaruh ia atas ember penampung air yang berada di atas timbangan yang diperlengkapi dengan alat pencatat automatis.

Penakar Hujan Tipe Optical

Penakar hujan type optical mempunyai sensor untuk tangkap curahan hujan sehigga disebutkan sebagai optical sensor. Penakar hujan ini bekerja dengan sensor lokal karena baru terekam saat hujan berkenaan sensor yang dipasang. Langkah kerja dari penakar hujan type optical ialah: